5 Cara Menggunakan Keyword Secara Natural dalam Artikel


cara menggunakan keyword secara natural




Google ingin bloger menulis artikel yang relevan bagi pembaca dan tidak hanya sekadar menyisipkan keyword. Bagaimana cara menggunakan keyword secara natural dalam artikel?


Seperti yang kita ketahui, dulu memasukkan banyak keyword di dalam artikel menjadi kebutuhan penting untuk SEO On-Page. Namun, kini Google Search semakin mementingkan kualitas artikel. Tentu saja dimulai dari memasukkan keyword tanpa terasa seperti bot.


Cara Menulis Keyword Pada Artikel

Inilah beberapa cara terbaik agar kamu bisa menulis artikel dengan selipan keyword sambil tetap enak dibaca.


Menyusun Keyword dalam Outline

Lakukan riset terlebih dahulu dan masukkan di dalam outline. Biasanya, saya mengumpulkan daftar keyword, lalu mencari tahu artikel apa yang bisa saya kembangkan dari keyword tersebut, bukan sebaliknya.

Misalnya, ketika menggunakan keyword berikut ini untuk blog Wordholic Class.


  • Perbedaan content writing dan copywriting

  • Tips membuat blog

  • Cara membuat rate card

Blog ini membahas dunia freelance writing, content writing, serta copywriting. Maka, keyword yang diriset pun tidak jauh dari tiga topik tersebut. Setelah terpilih satu keyword, kemudian dilakukan riset dengan mencari sumber artikel Bahasa Inggris agar lebih komplit.


Sebelum tulisan dibuat, disusunlah terlebih dahulu daftar pertanyaan yang berkaitan dengan keyword agar bisa ditemukan flow atau alur artikel seperti apa.


Nyatakan Masalah, Jelaskan Pada Isi

Keyword diletakkan pertama kali pada judul dan paragraf pertama. Jangan memulai kalimat dengan keyword supaya kamu tidak bingung. Sebutkan masalah apa yang terkait dengan pilihan keyword lalu selipkan.


Ketika sebuah artikel menggunakan keywordbeda content writing dan copywriting, artikel dibuka dengan paragraf pertama yang isinya curhatan para penulis yang bingung membedakan dua jenis konten tersebut. Keyword disisipkan untuk menyambungkan bagian penting. 


Contoh: Menulis itu bisa jadi ladang cuan. Namun, tahukah kamu tentang beda content writing dan copywriting? …. (dst).


Menulis Untuk Pembaca, Bukan SEO

Mesin pencari seperti Google ingin penulis artikel fokus pada memberi manfaat untuk pembaca. Makanya, tips pertama dalam artikel ini adalah tidak memasukkan keyword terlebih dahulu.


Susun paragraf yang memiliki isi untuk membantu pembaca dalam pertanyaan-pertanyaan yang ia butuhkan jawabannya. Setelah draf selesai dalam dua paragraf, pikirkan apakah konten yang kamu unggah ini menambah traffic karena pembaca menyukai blogmu.


Jika kamu menulis untuk SEO, kamu ingin sekali menyisipkan keyword sesegera mungkin tanpa peduli apakah ini akan enak dibaca atau tidak.


Contoh: 

(Keyword): cara mendidik anak usia lima tahun


  • Cara mendidik anak usia lima tahun menjadi sebuah metode parenting yang tidak terlalu populer dan cara mendidik anak usia SMA akan jadi lebih bahagia. (contoh kurang natural).

  • Sudahkah Anda tahu cara mendidik anak usia lima tahun dengan tepat? Memang, ini berbeda dengan cara mendidik anak usia SMA, tetapi Anda akan mendapat wawasan beragam. (contoh artikel natural)


Harus ada korelasi yang mulus antara keyword dengan pokok pikiran pertama. Kamu harus riset tujuan artikel dan apa fungsinya. Makanya, buat dulu rencana konten dengan storytelling, baru pikirkan posisi keyword yang akan dimasukkan.


Variasi Parafrase atau Sinonim dari Keyword

Pikirkan audiensmu saat menggunakan keyword dan carilah variasi yang bisa digunakan. Dengan menggunakan kata kunci dalam berbagai cara, tulisan SEO  akan  lebih enak dibaca. Misalnya, jika keyword yang kamu pilih adalah "strategi menulis artikel pemula," daripada terus-menerus menulis mengulang keyword yang sama. pasti terdengar tidak alami. Kamu bisa menulis dengan beberapa variasi.


Cukup tulis dua kali di bagian paragraf pertama dan penutup untuk keyword yang sama, sisanya bisa kamu ubah menjadi ‘cara menulis artikel untuk pemula’ atau ‘tahapan menulis artikel kalau belum berpengalaman’.


cara  menggunakan keyword

Cek Agar Keyword Density Tidak Berlebihan

Keyword density adalah perbandingan antara jumlah kata dalam artikelmu dengan jumlah kata kunci yang digunakan. Kamu perlu menyusun keyword agar tidak terlihat seperti spammer atau menggunakan frasanya secara berlebihan.


Tidak ada angka pasti untuk jumlahnya. Para expert SEO di Yoast mengatakan bahwa jumlah density sebesar 4,5% pun sekarang dianggap terlalu tinggi.


Kalau berbicara tentang keyword density, kita bisa sekaligus membahas Anchor Text. Hindari menggunakan Anchor Text dengan frasa yang sama persis di dalam satu artikel. Anchor Text adalah teks yang ditautkan ke halaman artikel lain di dalam satu website yang sama atau berbeda. Anchor text yang dipilih pun perlu berkaitan dengan keyword.


Cara menggunakan keyword ini memang tricky, tetapi dengan bertambahnya jam terbang, kamu pasti bisa membuat artikel dengan keyword yang disisipkan secara alami. Ingin lancar membuat konten storytelling di dalam medsos, blog, atau podcast? Yuk, beli ebook '1 Jam Bikin Creative Storytelling' di sini.


0 Comments