Riset adalah bagian penting dari sebuah artikel. Ketika kamu sedang bingung hendak mencari topik seperti apa dan bagaimana metode mengembangkannya, kamu bisa menggunakan metode 5W1H. Cara riset artikel dengan 5W1H ini membantu penulis untuk berpikir lebih praktis. Kamu tidak hanya memikirkan soal keyword, tapi juga bagaimana cara riset sumbernya.
Mengajukan pertanyaan yang tepat adalah salah satu kemampuan penulis yang harus diasah. Mau kamu seorang penulis fiksi atau content writer, pertanyaan-pertanyaan ini akan mengarahkanmu untuk riset lebih detail dan membuat sudut pandang tulisanmu menjadi unik.
Yang Menghambat Proses Riset
Suka membaca saja tidak cukup untuk memudahkanmu mulai melakukan riset tulisan. Inilah beberapa hambatan yang perlu kamu ketahui ketika sedang meriset sumber tulisan.
Terjebak dalam Asumsi Pribadi
Apa yang bikin capek nulis artikel? Salah satunya adalah ketika dapat tema yang kurang kita suka.
Tidak menguasai topik tertentu itu tidak masalah asal kita masih bisa memunculkan bibit sedikit rasa suka sehingga tertarik untuk riset.
Akan menjadi masalah ketika kita sama sekali tidak tertarik. Mau tidak menulis, tapi masih pemula jadi butuh jam terbang dan portofolio.
Misalnya, kamu paling tidak suka topik otomotif dan pertanian. Ketika tergabung dalam sebuah proyek artikel yang harus kamu selesaikan selama 1 bulan, dua topik tersebut bisa kamu kerjakan paling akhir.
Asumsinya, dua topik tersebut sangat terbatas sumbernya dalam bahasa Indonesia (dan memang benar) hingga bisa membuat penulis sulit mengembangkan kata kunci menjadi artikel.
Tidak Lancar Berbahasa Asing
Bisa berbahasa asing itu jadi keuntungan lebih, lho. Otomatis, saat sadar kalau sumber riset untuk artikel sangat terbatas dalam bahasa Indonesia, kamu harus mencari dalam bahasa Inggris.
Punya kemampuan bahasa Inggris pasif saja bisa membantumu dalam riset dan menonton Youtube tanpa repot menggunakan Google Translate.
Bingung Menyusun Alur
Pernah, tidak, kamu sudah mengumpulkan cukup sumber untuk menulis artikel, tetapi malah bingung mau menyusun alurnya seperti apa?
Masalah itu tidak sekali dua kali penulis alami. Saking semangatnya mengumpulkan buku dan artikel sumber, kamu merasa kewalahan untuk menulis artikel yang dibutuhkan. Waktu habis hanya untuk memilah dan mengolah sumber riset.
Cara Riset Artikel dengan Mengajukan Pertanyaan 5W1H
Dalam dunia jurnalistik dan penulisan konten, keduanya memiliki pendekatan yang sistematis dalam riset artikel untuk menghasilkan konten yang informatif dan relevan.
Salah satu metode riset yang paling efektif adalah dengan mengajukan pertanyaan 5W1H, yaitu siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
Riset dengan mengajukan pertanyaan akan membuatmu lebih paham apa yang sedang dicari pengguna di internet. Kamu tulis saja semua daftar pertanyaan tanpa harus memikirkan apakah ide itu aneh atau lucu. Seperti apa praktiknya?
Siapa (Who)
Pertanyaan ini membantumu untuk mencari tahu siapa saja yang terlibat dalam topik yang kamu bahas. Siapa yang terlibat dalam peristiwa atau topik yang sedang kamu riset?
Contoh, ketika kamu sedang diminta klien untuk menulis artikel tentang tema terkait kesehatan yang dibuat dengan nuansa informatif dan tidak kaku, maka kamu bisa mulai mencari tahu topik dengan mengetik ‘Siapa penemu X-Ray? Siapa pendiri WHO?’.
Apa (What)
Pertanyaan ini membantumu untuk memahami esensi dari topik yang Anda bahas. Apa yang terjadi atau apa yang sedang dibahas? Jelaskan dengan jelas topik atau peristiwa yang sedang kamu riset dan pastikan untuk mengeksplorasi berbagai aspeknya.
Sebagai penulis, kamu bisa menggunakan kata tanya ini saat tidak tahu konteks yang diminta klien. Contoh, kamu buta tentang digital marketing untuk branding. Beberapa tahun lalu, kamu tidak menggemari topik ini. Justru karena sering diminta untuk membuat microblog atau artikel untuk klien dalam topik tersebut, sekarang kamu mulai punya keinginan untuk belajar.
Kapan (When)
Pertanyaan ini membantumu untuk menentukan waktu atau rentang waktu yang relevan dengan topik yang kamu bahas terutama kalau kamu diminta untuk membuat artikel yang ada kaitannya dengan sejarah.
Kapan peristiwa itu terjadi atau kapan topik tersebut menjadi relevan? Pastikan untuk memberikan konteks waktu yang tepat untuk pembacamu.
Di mana (Where)
Pertanyaan ini membantumu untuk menentukan lokasi atau tempat yang terkait dengan topik. Di mana peristiwa itu terjadi atau di mana topik tersebut memiliki dampak? Berikan detail tentang lokasi atau tempat yang relevan.
Misal, kamu mendapatkan job menulis artikel lovebird. Kamu tidak suka dengan topik tersebut, tetapi fee-nya lumayan banget. Selain meriset topik dengan ‘Apa’ dan ‘Kapan’, kamu juga menggunanan ‘Di Mana’. Kata tanya ‘Siapa’ tidak saya pakai karena topik utamanya tentang lovebird.
‘Di mana tempat yang bagus untuk lovebird?’ adalah salah satu pertanyaan yang saya ketik di mesin pencari. Hasilnya, kamu jadi tahu beragam lokasi yang bagus untuk membudidayakan lovebird.
(Baca Juga: Resep Jitu Menulis Artikel untuk Pemula)
Mengapa (Why)
Pertanyaan ini membantumu untuk memahami alasan atau tujuan dari topik yang kamu bahas. Mengapa peristiwa itu terjadi atau mengapa topik tersebut penting?
‘Mengapa Siddharta Gautama meninggalkan kehidupannya sebagai pangeran?”
‘Mengapa lovebird harganya mahal?’
‘Mengapa tubuh tertentu sulit turun berat badan?’
Pertanyaan di atas adalah contoh yang bisa kamu gunakan untuk menggali dan mencari sumber riset yang pas untuk berbagai topik artikel.
Bagaimana (How)
Pertanyaan ini membantumu untuk mengeksplorasi proses atau cara terjadinya suatu peristiwa atau fenomena.
Bagaimana peristiwa itu terjadi atau bagaimana topik tersebut mempengaruhi orang-orang atau situasi di sekitarnya? Bagaimana metode untuk melakukan A? Bagaimana harga pakan B bisa meroket?
Pertanyaan dengan kata tanya Bagaimana mendorongmu untuk tidak hanya mencari definisi, tetapi juga proses yang cocok sekali untuk artikel dengan unsur tips.
Kesimpulan
Cara riset artikel dengan mengajukan pertanyaan 5W1H ini jadikan satu rangkaian sehingga tulisan artikelmu punya alur dan berisi. Sudah siap untuk mulai riset dengan cara lebih menyenangkan? Kalau kamu tertarik untuk mendapatkan konten penyemangat buat menulis lebih banyak, gabung aja di telegram channel Wordholic di sini.


0 Comments