Di era disrupsi saat ini, dunia digital telah menguasai hampir seluruh lini kehidupan. Hal ini membuat banyak perusahaan beralih strategi dalam hal pemasaran, salah satunya dengan content marketing. Lalu, sebenarnya apa itu content marketing? Dan, apa manfaatnya bagi perusahaan? Yuk, kita lanjut pembahasannya.
Content marketing merupakan teknik pemasaran/marketing dengan membuat, mendistribusikan, atau mengandalkan konten sebagai pejuang di garda depan untuk ‘merebut hati’ pelanggan/audiens. Lalu, mengapa harus konten? Konten ini bertugas sebagai ‘corong’ untuk menyampaikan segala informasi produk dan perusahaan, tanpa membuat audiens merasa bosan dengan aktivitas promosi sebuah perusahaan/produk.
Syarat yang menjadikan konten cocok untuk Content Marketing
Lantas, konten seperti apa yang layak diandalkan menjadi strategi jitu dalam teknik content marketing? Konten yang berkualitas itu harus memenuhi 3 syarat, di antaranya:
Penting: isi konten harus bermakna, bermanfaat, dan penting untuk memberi ‘nilai tambah’ bagi audiens.
Relevan: isi konten harus relevan dan berhubungan dengan layanan, produk, atau profil bisnis perusahaan yang menjalankan strategi content marketing tersebut. Kalau konten kamu ‘gak nyambung,’ maka akan membuat para audiens bingung ketika menikmati konten tersebut.
Konsisten: inilah yang harus benar-benar diupayakan jika ingin menjalankan strategi content marketing. Produksi konten harus konsisten dan disiplin publish secara berkala. Jika kamu sudah memiliki target audiens yang loyal, maka audiens akan selalu menunggu konten kamu selanjutnya.
Dari ketiga syarat di atas, sepertinya tidak mustahil jika kita mewujudkan sebuah strategi content marketing yang berkualitas demi tercapainya tujuan pemasaran pada perusahaan atau produk kamu, kan. Setelah mengetahui syarat sebuah konten berkualitas dalam strategi content marketing, saatnya kamu memahami langkah-langkah untuk membuat konten berkualitas tersebut.
Strategi jitu Content Marketing
Yuk, kita lihat strategi apa saja yang harus dilakukan untuk membuat content marketing yang ciamik, sehingga bikin cuan mengalir deras pada perusahaan atau penjualan produk kamu. Let’s check this out!
Pastikan Arah Tujuan Konten
Sebelum melangkah lebih jauh membahas content marketing, tentunya kita harus memiliki tujuan ke mana arah langkah yang kita inginkan. Tentukan tujuan konten yang akan kamu buat.
Apakah tujuan kamu ingin membuat konten ini untuk meningkatkan brand awareness? Atau ingin membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan terhadap produk/bisnis yang kamu tawarkan? Atau meningkatkan konversi dari followers kamu menjadi bentuk-bentuk penjualan? Atau sekadar menjalin engagement dengan para audiens di media sosial bisnis kamu? Tentukan arahnya secara detail.
Perlu diingat, bahwa setiap tujuan tentunya memiliki konsekuensi dan perlakuan yang berbeda pada jenis konten yang akan kamu buat.
Lakukan Riset Calon Audiens
Riset merupakan hal yang wajib dilakukan dalam strategi content marketing. Beberapa literatur menyebut hal ini sebagai riset buyer persona. Kamu harus mengenali target pasar atau calon audiens terlebih dahulu, sebelum memutuskan membuat sebuah konten.
Kenali siapa audiens kamu, berapa rentang usianya, apa aktivitas kesehariannya, bagaimana kondisi ekonomi dan tingkat pendidikannya, apa hobinya, bagaimana gaya hidupnya, dan masih banyak lagi faktor yang dapat kamu amati, demi mendapatkan gambaran utuh calon audiens kamu.
Membuat konten dengan target audiens ibu-ibu berusia 35 tahun, tentu akan berbeda tema isi kontennya dengan audiens remaja usia belasan tahun, kan.
Pilih Jenis Konten yang Tepat
Nah, dua langkah di atas sebenarnya bermuara pada langkah ke-3 ini, yaitu agar dapat memilih jenis konten yang tepat. Jika kamu sudah mantap dengan tujuan pembuatan konten dan riset calon audiens, maka dapat dipastikan kamu bisa memilih jenis konten yang tepat.
Beberapa jenis konten yang biasanya menjadi andalan para pebisnis untuk disematkan dalam strategi content marketing perusahaannya, yaitu Artikel/Blogpost, Infografis, Vlog, Video Tutorial, Webinar, Podcast, e-book, dan sebagainya.
Jika perusahaan atau bisnismu masih di tahap pemula, maka cobalah semua jenis konten di atas. Kemudian lihat bagaimana hasilnya, konten mana yang paling efektif mencapai tujuan, konten mana yang paling efisien biaya produksinya, dan lain-lain. Lalu, pilihlah jenis konten yang paling sesuai dengan karakteristik perusahaan/bisnis kamu.
Jenis Platform Tepat, Bikin Viral
Di zaman digital ini, persaingan dunia konten memang cukup ketat. Ada jutaan konten diunggah di internet dalam setiap menitnya. Jadi, jenis konten yang tepat pun belum cukup, harus ditambah dengan penggunaan platform yang tepat pula.
Sesuaikan platform yang akan kamu gunakan, dengan hasil riset calon audiens tadi. Misalnya, jika calon audiens kamu kebanyakan berusia 20-25 tahun, maka gunakan platform Instagram. Sementara jika target audiens kamu berusia 40 tahun ke atas, biasanya mereka aktif berinteraksi di Facebook.
Entah kontenmu berupa artikel atau video, unggahlah di platform yang sesuai. Sesuaikan juga hingga dengan kebiasaan online calon audiens. Faktanya, calon audiens yang seusia biasanya akan berkumpul di platform yang sama.
Buat Konten Interaktif, User Generated, Personalisasi
Salah satu strategi content marketing yang cukup jitu mendongkrak brand awareness dan meningkatkan penjualan, biasanya berupa konten yang interaktif, user generated, dan memiliki personalisasi dengan baik.
Interaktif sudah jelas ya, pembuat konten harus menciptakan interaksi atau engagement yang baik dengan para audiens atau followers. Engagement berarti adanya komunikasi dua arah, antara pembuat konten dengan pengguna konten, dengan saling merespons atau memberi komentar positif.
Selanjutnya, konten yang termasuk User Generated, adalah konten yang berupa review produk atau tutorial yang dibuat oleh sesama pelanggan/audiens, bukan dari perusahaan pembuat konten. User generated konten ini cukup ampuh untuk meningkatkan loyalitas pelanggan yang sudah ada maupun calon pelanggan baru.
Lalu, buatlah konten yang memiliki personalisasi kental. Jika brand bisnis yang kamu usung sudah lumayan terkenal, maka audiens akan lebih mudah menikmati konten dengan personalisasi khas brand tersebut.
Gunakan CTA yang Menarik
Langkah selanjutnya dalam strategi content marketing adalah membuat CTA yang menarik. CTA itu apa, sih? CTA merupakan singkatan dari Call to Action. Intinya tindak lanjut apa yang kamu inginkan, setelah para audiens menikmati konten kamu.
Untuk konten dengan tujuan brand awareness, biasanya diakhiri dengan CTA berupa link menuju website brand atau produk yang sedang diceritakan. Pada konten yang bertujuan meningkatkan konversi menuju transaksi penjualan, biasanya diakhiri dengan CTA berupa keranjang belanja atau nomor pemesanan produk, dan sebagainya.
CTA yang menarik biasanya tampil unik dalam hal isi maupun kemasannya, misal berupa kuis, mini test, link menuju laman yang lebih seru, link download, dan banyak lagi pilihan lain.
7. Evaluasi Konten Secara Rutin
Strategi pamungkas dalam content marketing adalah evaluasi konten secara rutin. Hal ini agar konten yang kamu buat selalu berkembang menjadi lebih baik.
Cobalah untuk mengobservasi, dari sekian banyak konten yang kamu buat, kira-kira konten mana yang efektif tepat sasaran dan tujuan, konten mana yang efisien dalam biaya pembuatannya, konten mana yang viral dan menghasilkan konversi penjualan dengan nilai tinggi, konten mana yang dapat meningkatkan loyalitas pelanggan, dan lain-lain.
Evaluasi konten ini juga bermanfaat untuk mengetahui seberapa banyak pesaing konten kita, serta apa saja pembeda antara konten kita dan konten pesaing.
Nah, itulah tujuh langkah strategi content marketing yang ciamik dan bikin cuan mengalir deras. Kamu tak perlu khawatir, yakinlah setiap konten punya ‘jodoh’ audiens masing-masing. Asalkan kita membuatnya dengan sepenuh hati dan perhitungan yang jitu.
Lalu, tunggu apa lagi? Segera susunlah content marketing yang ciamik dan terapkan 7 strateginya!
1 Comments
makasih sharingnya
ReplyDelete