5 Tips Storytelling untuk Bisnis yang Harus Kamu Perhatikan


 Setelah menyadari pentingnya storytelling maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat memanfaatkannya dalam bisnis. 

5 hal ini harus selalu diperhatikan untuk memastikan pesan dan image yang diterima oleh costumer bisa tertanam kuat.


1. Pastikan kamu konsisten dalam membangun image produk atau merekmu

Konsistensi ini penting. Sehingga sejak awal tentukan gambaran dasar yang ingin kamu tampilkan tentang brand-mu. Buat tulisan dasar tentang sejarah terbentuknya merekmu, apa visi misi dan kegelisahannya serta bagaimana brand-mu berjuang hingga bisa berkembang.



Image yang dibangun berdasarkan dari sasaran pasar yang ingin kamu tuju. Misalnya pasarmu adalah generasi milenial, maka gunakan gaya bahasa santai dengan selipan bahasa gaul. Buat topik cerita yang dekat dengan keseharian generasi milenial.


2. Jadilah diri sendiri

Jangan ragu untuk menjadi berbeda. Selama itu memang hal yang nyata dan tidak dibuat-buat. Jika kamu awalnya berkecimpung di dunia fashion namun akibat pandemi Covid 19, kamu berusaha mengubah produkmu yang tadinya menghasilkan pakaian dengan model trendy dan casual, jadi menjual masker dan piyama, maka jangan ragu untuk menyampaikannya.

Tidak ada yang salah dengan perubahan jenis produk selama tidak keluar dari visi brandmu yang ingin menghadirkan produk fashion dengan kualitas yang  baik. Padukan perpaduan piyama dan masker dengan motif yang unk atau lucu juga menjadi promosi yang menarik, sambil buat konten tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan.


3. Pastikan kamu mengenal target pasarmu

Lakukan riset untuk terus mengetahui tren sesuai dengan selera pasar. Jadi kalau kamu menyasar target pasar perempuan usia dewasa muda misalnya, coba buat konten tentang tips berpakaian gadis kantoran dewasa muda. 


Buat konten berupa tanya jawab dengan follower untuk meriset kesukaan mereka. Maksimalkan tools semacam Google Trend untuk mengetahui jenis konten apa yang sedang ramai.


4. Seimbangkan antara Branding Content dengan Promotion Content

Audiens lebih senang dijadikan teman daripada dijadikan objek jualan produk saja. Mereka lebih senang jika diajak untuk saling mengenal daripada dijejali dengan postingan produk terus menerus.

Akan lebih baik untuk menguatkan branding image melalui postingan-postingan storytelling lalu kemudian memperkenalkan produk-produk yang ingin dipasarkan. Saat audiens sudah percaya pada brand maka kepercayaan ini akan tertarik pada produknya.


5. It’a all about your Audience/ Costumer

Saat membuat konten dengan storytelling pakailah kacamata pembaca. Tentang bagaimana kehidupan mereka; tentang apa yang mereka butuhkan; tentang bagaimana mereka bisa melakukan sesuatu. Pikirkan juga desain template dan warna tema yang ingin dijadikan ciri khas konten.



Coba cek warna template medsos dari kompetitor. Misalnya, kamu membahas dunia perempuan,maka gunakan warna pastel yang lembut. Jika ingin membangun persona ceria, hindari warna monokrom agar tidak suram.


Tips membuat konten storytelling untuk bisnis ini perlu kamu lakukan secara konsisten agar engagement dengan customer menjadi semakin solid.


Ditulis oleh: Atria S.


0 Comments