Menulis Review Buku Ala Kamu!

 


Setelah membaca sebuah buku, kadang kita ingin membagi pengalaman baca itu saking sukanya atau malah karena kesal banget sama buku itu. Tapi pas mau nulis malah ragu, karena takut salah. 

Apa kamu mengalaminya juga? Nah, biar keraguan kamu hilang, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan saat menulis review buku di blog atau di media sosial kamu.


Hal-hal yang sebaiknya ada di dalam ulasan buku kamu 

Secara umum yang harus ada adalah identitas utama buku yakni judul buku, penulis dan penerbitnya. Bisa juga menambahkan nama editor dan ISBN buku. 

1. Tulis tahun terbit dan cetakan buku

Disarankan untuk menulis tahun terbit dan cetakan keberapa buku tersebut. Ini biar kita bisa punya bayangan tentang masa terbitnya tulisan tersebut yang kadang berhubungan dengan tema sebuah buku.

Contoh: buku yang diterbitkan di masa awal Pandemi Covid 19 bisa jadi berbeda data-datanya dengan buku yang diterbitkan setahun setelah pandemi Covid-19 menyerang masyarakat dunia. Tentu kita berharap tulisan yang terbit setahun setelahnya bisa jauh lebih informatif.


2. Tulis judul asli jika buku terjemahan

Jika buku tersebut adalah buku terjemahan, maka tulis judul asli dan penerjemahnya. Terkadang judul asli sebuah buku bisa sangat berbeda dengan judul terjemahannya. Contoh judul aslinya adalah “Falling for you” terus diterjemahkan sebagai “Terpesona”, wah bisa beda jauh, 'kan?!


3. Masukkan blurb

Tulisakan blurb buku jika dirasa perlu. Blurb adalah semacam gambaran singkat tentang buku yang biasanya ditempatkan di sampul belakang buku tersebut. Tapi ini tidak wajib ya. Jika kamu merasa bisa membuat gambaran cerita secara umum dan singkat dengan lebih baik, meski tanpa blurb, maka tidak perlu menulis blurbnya.


4. Ringkasan cerita tanpa spoiler

Tulis ringkasan cerita secara umum tanpa membocorkan plot twist dan atau penyelesaian konflik – konflik yang ada. Kalau kamu mengulas sebuah novel, kamu boleh banget cerita tentang apa konflik-konfliknya secara umum, tapi jangan beritahukan penyelesaiannya. 

Contoh: “Atria adalah tokoh utama novel ini, yang sedang bingung untuk menjatuhkan hati pada siapa. Si Kakak adalah cowok yang pintar, perhatian dan selalu ada untuk dia. Tapi sudah 3 bulan ini si Kakak mulai menjauh tanpa dia sadari apa alasannya. Sedang si Adek sudah lama menjadi sahabatnya. Sikap cerianya selalu bisa bikin Atria jadi kembali semangat seburuk apapun mood-nya. Dan saat Atria sudah memutuskan pilihannya, satu persatu kebenaran terungkap. Tentang kenapa si Kakak menjauh. Dan tentang siapa perempuan yang beberapa kali dia dengar menghubungi si Adek.”

Ringkasan cerita ini bantu pembaca untuk tahu gambaran umum cerita seperti apa sehingga bisa mempertimbangkan apakah genre cerita sesuai dengan selera bacaannya atau tidak. Tapi dengan tidak membocorkan tokoh di atas akhirnya memilih siapa, kamu tetap membuat pembaca menyimpan rasa penasaran atas buku tersebut.



Selain hal umum di atas ada beberapa hal lain yang perlu kamu tambahkan ke dalam ulasan buku kamu.

  • Masukkan pendapat pribadi kamu tentang buku tersebut. Dalam menulis pendapat ini jangan takut salah. Selama kamu jujur dan sopan menyampaikannya maka tidak ada yang salah dengan itu.Tapi dalam menulis pendapat pribadi, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Jika bagimu novel tersebut terasa membosankan, maka sampaikan alasannya. Bisa jadi kamu merasa bosan karena buku ini terlalu banyak deskripsi dan minim dialog atau karena alur cerita terlalu lambat. 

  • Lebih detail lebih baik. Jika kamu bisa memberi contoh lebih detail seperti: “ Di bab II, saat diceritakan secara detail tentang apa yang dikerjakan Atria dengan si Kakak dalam satu hari dan itu memenuhi seluruh isi  bab tersebut, benar-benar bikin saya bosan. Betapa lambat alur ceritanya. Padahal ada beberapa bagian yang rasanya bisa saja dihilangkan, seperti gambaran tentang isi tas Atria saat itu,” maka akan lebih baik dan lebih jelas bagi pembacamu

  • Pakai bahasa yang sopan. Ya, menyampaikan ketidaksukaan atau ketidaknyamanan dengan sopan. Jangan seenaknya bilang jelek dan sampai bawa-bawa hal personal dari penulis ya. Fokus pada karyanya saja.

Nah, selain menambahkan pendapat pribadi, kamu juga bisa memasukkan dan mengeksplorasi hal-hal lain untuk kamu tambahkan secara khusus, seperti:

  1. Tambahkan kutipan dari buku. Jika ada kalimat yang bikin kamu suka atau punya arti penting bagi kamu, maka masukkan ke dalam ulasanmu. Bisa kamu masukkan di awal atau di akhir ulasan. Atau bahkan kamu selipkan di tengah ulasanmu.

  2. Ceritakan Bab, adegan atau tokoh favoritmu. Dengan menambahkan detail seperti ini, kamu memberi warna yang khas dalam ulasanmu. Sekaligus membuat yang membaca merasa semakin mengenalmu dan mengenal novel yang kamu ulas. 

Secara psikologi ini bisa memikat pembaca loyal untuk blogmu.

  1. Kamu bisa menyandingkan buku tersebut dengan buku lain. Nah, kalau yang ini sebenarnya cukup tricky. Sebisa mungkin jika kamu membandingkan dua buah karya, jangan menampilkan bahwa yang satu lebih baik dari yang lainnya. Namun sampaikan ini sebagai informasi tambahan dan rekomendasi bacaan berikutnya.

Contoh: “Ah, saya ingat ada karya dengan tema yang mirip dengan novel ini. Kamu bisa coba baca novel karya penulis Z yang judulnya ABCD. Kalau yang ini genrenya lebih ke remaja banget dengan selipan thriller. Kamu bisa baca ulasan lengkapnya di postinganku di http………”

Nah selipan semacam ini selain membuat ulasanmu makin informatif, juga bisa menaikkan engagement blog kamu. He..he.. ya, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.

Apa kamu masih ragu? Masih takut salah?

Kalau begitu, ini kalimat penutup yang mungkin bisa jadi penyemangat.

“Membaca adalah sebuah pengalaman personal yang terbentuk dari pengalaman pribadi kita dalam kehidupan, nilai-nilai yang kita punya serta kepribadian kita. Maka ini sangat unik dan khas. Dan pilihan bacaan pun persoalan selera. Maka tidak ada benar salah di dalamnya.”


0 Comments