Praktikkan Story Telling pada Blog

 



Setiap penulis tentu berharap bahwa tulisannya akan dibaca. Bagi penulis blog, situasi ini jelas tidak mudah di tengah kencangnya arus informasi di dunia digital yang menawarkan banyak pilihan bagi pembaca.

Lantas, bagaimana membuat blog kita memenangi persaingan tersebut? 

Banyak pilihannya, mulai dari mempraktikkan SEO hingga menulis konten yang menarik.

Ada banyak cara menulis konten yang menarik, salah satunya dengan menggunakan teknik story telling. Ini karena teknik story telling diyakini mampu membuat pembaca betah membaca sebuah tulisan.

Secara umum story telling sering dihubungkan dengan kegiatan membacakan cerita. Namun, dewasa ini story telling sudah menjadi salah satu alat yang dianggap mampu menarik perhatian pembaca. Bahkan di dunia marketing, story telling dianggap mampu menggaet pelanggan baru.




Apa sih story telling itu? 

Secara umum, story telling memang dimaknai sebagai bercerita. Namun kini, dalam dunia penulisan teknik story telling dimaknai sebagai sebuah gaya penulisan dengan cara bercerita atau bertutur. Umumnya gaya ini dipakai untuk penulis feature.

Apa story telling sama dengan menulis fiksi? Oh tentu saja tidak. Dalam menulis artikel, data adalah hal mutlak. Artinya bukan dikarang atau dibuat-buat. Hanya saja, cara penyampaian datanya yang dibuat menjadi menarik dengan story telling.

Contohnya: kita mau bercerita tentang produk kecantikan “NEW” dari perusahaan A yang mengandung zat G dan L. Semuanya adalah data. Ada nama produknya, ada nama perusahaannya, dan ada kandungan produknya.

Nah, story telling membuat kita bisa menyajikan data ini dengan lebih menarik yang tentu saja dengan tujuan tertentu. Dan tentu saja harus didukung data lainnya.

Versi story tellingnya bisa jadi:

“Yang ingin wajahnya cerah merona, sudah tahu kan kalau sekarang ada “NEW”. Produk ini dihadirkan oleh perusahaan A yang sejak 20 tahun lalu aktif melakukan penelitian untuk mendapatkan formula yang ringan untuk mencerahkan kulit. Wah, sudah berpengalaman banget ya.

Dan ternyata mereka menemukan bahwa zat G bermanfaat bla..bla.. bla… Dan zat Z ini bermanfaat bla..bla..bla. Wah, nggak kebayang ya selama ini kalau zat G yang kita tahu ada di sayuran bla..bla.. ternyata bermanfaat untuk kulit kita."




Story Telling Cenderung Ditulis dengan Gaya Seolah Kita Berbicara

Kalau tulisan yang serius seperti berita yang hanya berdasarkan data akan terasa seperti menerima ceramah dari guru atau dosen.

Mendengarkan story telling terasa seperti mendengarkan teman bercerita. Karena itu, sangat disarankan untuk memakai bahasa sehari-hari dan kata-kata yang lazim dipakai dalam percakapan. Pendengar atau pembaca butuh bahasa yang tidak kompleks. Uraikan bahasan yang sulit dengan cara bertutur yang mudah dipahami.

Apakah story telling harus panjang? Tidak. Yang penting ada bagian perkenalan, konflik, dan penutup. Wah, kaya fiksi donk. Yup, tapi versi nyata. Kalau pakai contoh tadi, sudah ada perkenalan dan sedikit konflik. Bahwa ternyata kandungan zat G biasa kita temui tapi ternyata kita baru tahu manfaatnya.

Tinggal penutupnya. Mau kamu buat seperti apa? Apakah untuk membuat orang tertarik pada produknya, atau sebaliknya atau malah digantung saja. Terserah pembaca mau tertarik atau tidak.


Masukkan Data Terkini untuk Meyakinkan Pembaca

Contohnya, karena mau bahas soal skin care terus ternyata lagi trending tentang isu operasi plastik, info aktual bisa kamu masukkan sebagai pembuka sebelum bahas produk.

Contohnya jika kamu membuat topik pembukaan mengenai artis yang kedapatan menderita efek buruk operasi plastik, maka lanjutkan dengan tips merawat kulit secara alami.




Ini juga menunjukkan pentingnya memilih sudut pandang tentang hal yang ingin ditulis. Saat menulis sebuah produk, kamu bisa memutuskan untuk fokus ke hal apa. Apakah ke kandungannya atau ke pengalaman kamu menggunakannya, atau hal lainnya. 

Dengan memutuskan sudut pandang, bisa bikin tulisan kamu jadi berbeda dan bukan sekadar menuliskan kembali data atau bahkan tulisan yang jadi sumber datamu. Semakin fokus dan memakai banyak data pendukung maka hasilnya akan semakin unik dan khas.


Itu dia pentingnya menggunakan story telling dalam blog. Menurutmu apakah tulisan ini sudah memakai teknik story telling? :D


Ditulis Oleh: Atria Sartika


1 Comments

  1. Nice sharing mb, jadi kepikiran isi blog saya yang gaya penulisannya acak kadut

    ReplyDelete