Akhiri Kesulitan Menulis Novel dengan hal Ini!






Setiap proses kreatif memiliki hambatannya sendiri. Tidak hanya kesulitan menulis novel, ada pula kesulitan dalam menulis cerpen, maupun kesulitan dalam menulis online. Lantas apakah solusinya sama? Tidak selalu sama karena karakteristik karyanya jelas berbeda.

Antara menulis cerpen dan menulis novel saja, meskipun sama-sama karya fiksi, banyak perbedaan mendasar. Apa yang jadi kesulitan menulis novel bisa jadi adalah kekuatan dalam penulisan cerpen. Saat menulis novel, kita sering kesulitan untuk membuat konflik menjadi panjang namun tetap menarik, maka di cerpen kita menghadapi kesulitan untuk memadatkan konflik.

Nah, apa saja sih kesulitan menulis novel yang sering dialami?

  1.  Mengalami kebosanan atau kehilangan mood

Seperti yang disebutkan dalam 5 Kesalahan dalam Menulis Novel bahwa menulis novel adalah sebuah perjalanan panjang. Karenanya resiko kebosanan akan muncul dan membuat proses menulis menjadi terganggu atau bahkan terasa membebani. Belum lagi setelah draft pertama selesai kita harus melakukan self editing yang menuntut kita harus membacanya berkali-kali seperti yang disarankan dalam artikel Ini Alasan Editing Naskah Itu Penting!

Banyak penulis yang merasa bergantung pada inspirasi dan mood dalam menulis novel. Jangan percayai mitos dalam menulis ini yang bisa menjadi batu sandungan kita dalam menulis novel.


  1. Merasa karya kita buruk, atau sebaliknya, merasa bahwa karya kita sangat bagus. 

Bagi penulis pemula, ini adalah salah satu situasi yang paling banyak dihadapi dan sulit dilewati. Yang merasa bahwa karyanya buruk harus berjuang melawan rasa minder; sedangkan untuk yang over pede harus mau membuka diri menerima kritikan dan saran dari pembaca. Masing-masing situasi ini sama berat dan berbahayanya. 

Rasa minder apalagi jika terjadi terlalu awal, akan berakhir dengan rasa menyerah untuk melanjutkan menulis naskah novel kita hingga selesai. Sedangkan jika kita terlalu percaya diri dan menganggap sempurna karya yang kita tulis, maka kita tidak akan melihat kekurangan dalam karya kita yang berpotensi membuat tulisan kita tidak menarik dibaca.



Untuk mengakhiri ketiga kesulitan menulis di atas sekaligus kamu cukup melakukan hal-hal berikut:

  • Membuat outline atau garis besar cerita

Dengan membuat garis besar cerita seperti apa premisnya, cerita dibuka dengan apa, dan bagaimana akhirnya serta apa konflik-konflik pendukungnya maka ini akan membantu kita untuk kembali ke jalur. Sehingga tidak kehilangan ide besar cerita saat harus beristirahat karena sudah terlalu jenuh menulis. Ini juga bisa menjadi pegangan kita saat melakukan editing agar cerita tidak terlalu melebar ke mana-mana dan jauh dari konflik utama yang malah berpotensi membuat kita semakin bosan menulis.


  • Membuat jadwal menulis

Bangun kebiasaan menulis dengan membuat jadwal menulis. Dengan membuat jadwal menulis apalagi membuat jadwal harian, maka akan melatih tangan kita untuk terbiasa menulis. Ini memperlancar koneksi antara otak dan tangan sehingga mendukung kita untuk bisa terus menulis. Tidak ada lagi yang nama tidak mood menulis atau tidak ada inspirasi karena otak dan tangan kita saling mendukung untuk terus menulis.


Jadwal menulis ini juga bisa membantu kita mengalahkan rasa bosan saat menulis novel. Serta mengakhiri mitos writer’s block yang sering dimanfaatkan oleh penulis untuk mangkir dari tugas menulisnya.


  • Membaca buku

Membaca buku merupakan salah satu amunisi penting bagi penulis. Membaca akan memberi banyak manfaat bagi penulis seperti memperkaya kosa kata; menjadi bahan riset atau belajar agar bisa mengenali bagaimana tulisan yang menarik dan enak untuk dibaca; serta menjadi sumber inspirasi. Wah sungguh kebiasaan yang bermanfaat untuk menjauhkan kita dari kesulitan menulis novel.


  • Belajar tata Bahasa dalam penulisan

Ini menjadi salah satu hal yang banyak diabaikan padahal sangat penting saat kita berusaha menembus seleksi penerbit, terutama untuk penerbit mayor. Kemampuan tata Bahasa dasar seperti penggunaan imbuhan di- akan menjadi penilaian awal dari editor di penerbit tersebut  untuk mengenali kemampuanmu menulis. Mereka yang sudah terbiasa menulis (dan membaca) akan mampu meminimalisir kesalahan penulisan.




Jadi pastikan dirimu terbekali dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ya.


  • Bergabung dalam komunitas penulis

Ini adalah salah satu tips paling dahsyat untuk menghindari kesulitan menulis novel. Dengan bergabung dalam komunitas penulis, maka kamu akan bisa menjaga semangat menulis. Karena biasanya di dalam komunitas penulis sering ada pembahasan atau sesi saling sharing yang malah jadi pemantik semangat menulis. Atau ada juga kabar tentang kompetisi menulis novel atau bahkan kolaborasi menulis yang bisa membuat kita tetap semangat berkarya.


Di sisi lain, di dalam komunitas penulis sering kali ada kelas-kelas belajar baik berbayar maupun yang gratis yang materinya sesuai dengan kebutuhan para penulis. Ini bisa menjadi sumber inspirasi maupun menjadi jalan untuk belajar tata Bahasa atau hanya sekadar pemberi semangat.


Wah, ternyata banyak hal yang harus diperhatikan saat kita ingin menjadi penulis novel ya. Tapi tenang saja kesulitan menulis ini akan bisa kita hadapi selama kita tahu caranya dan punya kemauan untuk melakukannya.



1 Comments